MANAJEMEN EVENT PAGELARAN KESENIAN REOG DALAM MEWUJUDKAN TOURISM SUPPLY CHAIN DI KABUPATEN PONOROGO
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiwbp.v12i2.2710Kata Kunci:
Manajemen Event, Reyog, Tata Kelola, Logistik, PariwisataAbstrak
Kabupaten Ponorogo dikenal dengan Kota Reyog. Kesenian reyog menjadi brand yang melekat dan telah terinternalisasi dalam kehidupan keseharian masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Kabupaten Ponorogo memiliki 367 Paguyuban Reyog yang tersebar di berbagai pelosok desa dan kelurahan. Kuantitas ini menjadi potensi yang besar dalam mengembangkan tata kelola logistik bidang pariwisata di kabupaten tersebut. Namun demikian, seringkali event pagelaran reyog yang diselenggarakan di tingkat desa/kelurahan tidak memperhatikan kaidah, seperti kurangnya publikasi, yang mengakibatkan event ini kurang diketahui oleh wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menganalisis tahapan manajemen event dalam pagelaran reyog di Kabupaten Ponorogo. Peneliti mengkajinya dengan pendekatan manajemen event yang dikemukakan Goldblatt (2014), meliputi 5 (lima) tahapan, yaitu: research, design, planning, coordination, dan evaluation. Pada penelitian ini, Skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi responden tentang penyelenggaraan event. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 23 orang, yang terdiri dari penonton maupun pemain pagelaran seni. Hasil penelitian menunjukkan secara umum pagelaran kesenian Reyog di Kabupaten Ponorogo telah memenuhi kelima tahapan dalam manajemen event. Namun demikian, masih terdapat beberapa tahapan yang belum optimal, sehingga kedepannya perlu lebih diperhatikan, seperti perlunya pemetaan kebutuhan penonton dalam tahap research, peningkatan promosi dalam tahap coordination, hingga peluang penonton dalam memberikan kritik dan saran dalam tahap evaluation.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- The right of publication of all material information contained in this journal site is held by the editorial board / editor with the knowledge of the author. Journal Manager will uphold the moral rights of the author.
- The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) license, which means that This license lets others remix, adapt, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms. This license is often compared to “copyleft” free and open source software licenses. All new works based on yours will carry the same license, so any derivatives will also allow commercial use.
- Each Ilmiah Wahana Bhakti Praja journal, both printed and electronic, is open access for educational, research and library purposes. Beyond this purpose, publishers or journal managers are not responsible for copyright infringement committed by readers or users.